Selasa, 03 April 2012

90 persen hutan mangrove di Pantura rusak

Pekalongan (ANTARA News) - Sekitar 90 persen kondisi hutan mangrove di pantai utara Jawa Tengah rusak karena beralih fungsi dan abrasi.

Direktur Pelaksana Bina Karta Lestari (Bintari), Fery Prihantoro mengatakan untuk mengembalikan kerusakan hutan mangrove ini diharapkan semua pihak ikut peduli melakukan penanaman pohon magrove sebagai upaya menghindari bencana lingkungan.

"Kondisi hutan mangrove kini sudah memprihatinkan sehingga kami mengajak semua pihak peduli menanam kembali pohon itu agar tidak semakin parah," katanya.

Pada kesempatan itu, Direktur Bintari bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat menanam 15 ribu pohon mangrove di Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara.

Menurut dia, penyebab kerusakan hutan mangrove di pantura, antara lain karena faktor alam dan manusia.

"Faktor alam itu, antara lain terjadinya abrasi sedangkan lainnya adanya alih fungsi lahan," katanya menandaskan.

Wali Kota Pekalongan, Basyir Ahmad mengatakan, untuk mengembalikan kondisi hutan mangrove yang rusak ini maka diperlukan percepatan yang signifikan agar tidak semakin parah.

"Kami berharap penanaman mangrove di Kelurahan Kandang Panjang merupakan awal dari perbaikan hutan mangrove di pantura karena Kota Pekalongan ini berada di tengah Pulau Jawa," katanya.

Wali Kota juga menyampaikan apresiasinya atas pendampingan yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat yang ikut peduli terhadap kerusakan hutan mangrove.

"Dengan adanya pendampingan maka penanaman mangrove di pantura akan lebih efisien dan terencana dengan baik. Kami berharap pada masyarakat juga ikut peduli memelihara mangrove yang sudah ditanam tersebut," katanya.
(ANT)

Editor: Desy Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar